Pengolahan Sampah Anorganik


Salah satu alternatif pengolahan sampah anorganik yang dapat dilakukan yakni dengan membuat BBM dari sampah anorganik terutama plastik.
Teknis alat pengolahan BBM dari sampah plastik:
-     Alat pembakaran sampah plastik berupa tabung gas elpiji sebagai tabung pembakar
-                Tabung pembakar dihubungkan dengan pipa penyulingan yang sudah terhubung dengan tabung penampung uap (hidrokarbon)
Cara pengolahan:
Pada awalnya, sampah plastik dimasukkan ke dalam tabung pembakar dan dipanaskan dalam suhu 250-400oC. Uap yang dihasilkan dari proses pembakaran disalurkan menuju ke penampungan uap melalui pipa penyulingan. Lalu uap ini diambil dan didinginkan sampai mencair dan menjadi minyak. Baru dijernihkan untuk dapat dibedakan mana yang menyerupai bensin dan minyak tanah. Umumnya, 1 kilogram sampah plastik dapat menghasilkan 1 liter BBM. Namun, agar bilangan oktan (angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan) dapat mencapai kualitas seperti Pertamax dan Premium yang mencapai 87-88 % dan 91-92 % untuk proses pembakaran mesin (terutama kendaraan bermotor), diperlukan beberapa tahapan lagi seperti pengaturan suhu yang paling sesuai dalam penyulingan, penambahan zat adiktif atau komponen hidrogen dalam proses penyulingan sehingga kadar air dapat berkurang secara optimal.
Umumnya, semua jenis plastik bisa diolah menjadi BBM dengan proses destilasi atau penyulingan ini. Selain tergantung pada teknik penyulingan, hasil yang didapatkan tergantung dari jenis plastik yang disuling. Jenis plastik itu di antaranya Polyethylene (PE), Polypropylene Carbonate (PPC), Polyethylene Terephthalate (PET), Density Polyethylene (DPE), Low Density Polyethylene (LDPE), dan sebagainya. Khusus untuk PE, plastik ini lebih mudah diekstrak dan relatif murni sehingga tidak sulit dalam proses pemurniannya.

No comments:

Post a Comment